Jumat, 02 Agustus 2013

DI JEMBER, Perguruan Tinggi Negeri tertentu, di SD Negeri paforit tertentu, di TK paforit tertentu, menarik biaya sekolah diawal tahun pembelajaran berapapun besarnya dan harus kontan dalam jangka waktu naksimal 2-3 hari, itu sudah biasa, tidak ada yang ribut.
Beda sekali dengan di setingkat SMP dan terutama SMA/SMK menarik biaya sekolah itu susah sekali dan selalu saja ribut. Orang tua, kelompok masyarakat tertentu, media massa, anggota DPR, Pejabat terkait, semua mengerubut sekolah, bila misalnya ada satu dua kasus siwa atau orang tua dipublikasikan dengan judul seakan akan menghebohkan. heboh dah jadinya. Memang sih ada sekolah yang sedikit lebih tinggi penetapan biaya, tetapi biasanya memang ada program sekolah yang beda atau lebih baik dari sekolah lain.
Ketika orang tua datang kesekolah selalu alasan tidak mampu, anaknya juga sekolah di SD tertentu, di SMP tertentu atau masuk Perguruan tinggi tertentu, sekolah juga memberi toleransi padahal lembaga apapun untuk bisa menjalankan tugasnya pasti memerlukan hal yang sama paling tidak Man, Money, Matrial.
Masuk Perguruan Tinggi Negeri lewat jalur mandiri harus siap-siap duit lebih banyak, sebab SPPnya dua atau tiga kali lipat dari SPP mahasiswa yang masuk lewat jalu reguler. Karena itu yang sekarang kelas XII mulai dari awal tahun ajaran baru begini (1) siapkan diri dengan berbagai prestasi kejuaraan juara satu, Ketua OSIS, Prestasi akademis di kelasnya raportnya konsisten grafiknya menaik, biar dapat masuk lewat jalur bidik misi,ini kuliahnya gratis sampai lulus (2) ikutlah bimbel di lembaga bimbel yang profesional dan muridnya tidak terlalu banyak dan pastikan anda bisa mengikuti pelajaran dengan baik sehingga rapotnya konsisten baik, ikut tes ujian masuk lewat jalur reguler, bila diterima SPPnya relatif murah (3) Belajar bersungguh ikut tes lewat jalur mandiri, kalau diterima SPPnya 2-3 lipat dari jalur reguler tidak ada tawar menawar dan harus tunai, besarannya tergantung Fakultasnya dan Program Studinya ada yang 4 juta - 15 juta bahkan ada yang lebih dari itu, bagi yang profesinya petani bisa nego bagi yang PNS harga mati. Contoh Fakultas Sastra jurusan PSTF untuk PNS dipatok 5 juta rupiah per semester. ILMU ITU MEMANG MAHAL DAN HARGANYA SEMAKIN NAIK SETIAP TAHUNNYA, SAYANG PENGHASILAN ORANG TUA TIDAK SELALU NAIK. Tinggal pilih mau kuliah apa tidak, kalau tidak cari kerja saja.
Seamolec Indonesia punya program kerjasama antara sekolah Indonesia dengan sekolah di Asia atau Asean dibidang kurikulum. Kegiatan awal sosialisasi di ITS 26-7-2013, selanjutnya nanti akan mengirim satu guru expert ke Luar Negeri dibiayai Seamolec plus satu siswa yang bisa IT dan Bahasa Inggris selama satu bulan transportnya ditanggung sekolah yang mengirim. Kemudian di Jember mengadakan workshop yang sama dengan yang diluar negeri tetapi dengan sekolah-sekolah di Jember. Sebelum itu sekolah harus mengirim dua guru calon expert ke VEDC Malang.
Tanggal 1 sampai Agustus 2013 SMKN 4 Jember mengirim dua guru ke VEDC malang yakni Pak Abd. Muis, S.Pd MM (guru BP) dan ibu Sulatifah, S.Pd.(guru bahasa Inggris) untuk mengikuti kegiatan workshop guru expert yang akan dikirim ke Laos dan penyelenggara workshop di Jember dengan sekolah-sekolah Jember.