Rabu, 02 Februari 2011


Bak masuk hutan belantara yang membingungkan dan menyesatkan pngalamanku kali ini. Tak tahu arah, yang kutahu disitu ada satu jalan setapak yang bisA kulalui, walau belum kutahu kemana ujungnya. Banyak hal yang saya tak paham dan tak kenal sebelumnya. Tetapi saya sudah terlanjur masuk ke hutan belantara ini saya yakin akan bisa keluar dengan mengenali liku-liku semak dan batu cadas yang menghalangi laju langkahku. Dan langkah itu adalah keinginanku memasuki dunia baru sebagai penulis buku dan semak itu adalah lembaga penerbitan dengan segala pernak perniknya, serta cadas itu adalah pemasaran, distribusi dan segala lika-likunya.

Semalam sudah kami (saya dan shabat seide saya) bicarakan panjang lebar dan hasilnya menjadikan suatu pencerahan, lampu penerang untukku keluar dari belantara menuju istana mimpi yang kuupayakan menjadi kenyataan.

Satu episode mimpi sudah tercapai bersukurlah kemudian mulailah menggapi  episode mimpi baru. Tak boleh berhenti kalau tidak mau diterkam binatang buas disini, sehingga tak lagi bisa bermimpi. Strategi harus dirubah, sekali lagi jangan kalah, apalagi menyerah.